Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Capai 15,5 Kilometer, Masih Terus Berlanjut

 Tangerang, 27 Januari 2025 – Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan pembongkaran pagar-pagar yang menghalangi akses ke pantai sepanjang pesisir laut di wilayahnya. Hingga saat ini, total pagar yang berhasil dibongkar mencapai 15,5 kilometer, dan proses ini masih terus berlanjut. Langkah ini diambil untuk mengembalikan fungsi pantai sebagai ruang publik yang dapat diakses oleh masyarakat luas, serta mendukung upaya pemulihan lingkungan pesisir.

Para personil KKP melakukan proses pembongkaran pagar laut di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten dengan cara menarik pagar dengan menggunakan tugboat pada Rabu (22/1/2024). Pembongkaran pagar laut itu dipantau langsung oleh sejumlah pejabat, antara lain Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, KSAL Laksamana Muhammad Ali dan Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto.

Pembongkaran pagar laut ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat sekitar dan aktivis lingkungan. Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan langkah ini, terutama dari kalangan pemilik properti yang merasa dirugikan. Meski demikian, pemerintah tetap menegaskan bahwa langkah ini dilakukan demi kepentingan bersama dan berdasarkan regulasi yang ada.


Latar Belakang Pembangunan Pagar Laut

Selama bertahun-tahun, wilayah pesisir Tangerang menjadi kawasan dengan banyak pagar beton, kawat berduri, dan penghalang lainnya yang dibangun oleh pihak swasta maupun individu. Pagar-pagar ini sering kali menghalangi akses masyarakat untuk menikmati pantai, karena sebagian besar area tersebut dikuasai oleh properti pribadi atau dijadikan kawasan eksklusif.

Praktik ini melanggar Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yang menyatakan bahwa pantai merupakan ruang publik yang harus dapat diakses oleh masyarakat. Selain itu, pagar-pagar ini juga dianggap mengganggu ekosistem pesisir karena menghalangi pergerakan alami air laut dan kehidupan biota di sekitar pantai.


Proses Pembongkaran Pagar Laut

Proses pembongkaran pagar dimulai pada pertengahan tahun 2024 sebagai bagian dari program Pemulihan Ruang Publik Pesisir yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dalam program ini, pemerintah menggandeng berbagai pihak, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), aktivis lingkungan, dan organisasi masyarakat.

Hingga Januari 2025, sebanyak 15,5 kilometer pagar laut telah berhasil dibongkar. Proses ini dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan area yang memiliki dampak paling signifikan terhadap akses masyarakat dan ekosistem.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, Hendri Setiawan, menjelaskan bahwa pembongkaran ini dilakukan berdasarkan hasil pemetaan wilayah pesisir yang menunjukkan banyaknya pagar ilegal. “Kami melakukan pendataan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pagar-pagar yang dibongkar tidak memiliki izin resmi dan melanggar aturan yang berlaku,” ujar Hendri.

Dauntogel

Tantangan dalam Proses Pembongkaran

Meski mendapatkan dukungan luas dari masyarakat, pembongkaran pagar laut ini tidak berjalan tanpa hambatan. Salah satu tantangan terbesar adalah perlawanan dari pihak-pihak yang memiliki properti di sepanjang pesisir. Beberapa pemilik properti mengajukan gugatan hukum untuk menghentikan pembongkaran, dengan alasan bahwa mereka memiliki hak kepemilikan yang sah atas tanah tersebut.

Di sisi lain, ada juga tantangan teknis yang dihadapi tim di lapangan. Banyak pagar yang dibangun dengan struktur kokoh dan membutuhkan peralatan khusus untuk membongkarnya. Selain itu, beberapa area pesisir yang sulit dijangkau mempersulit proses pembongkaran.

“Ini bukan pekerjaan mudah, tetapi kami berkomitmen untuk menyelesaikannya. Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya langkah ini,” kata Hendri.


Dampak Positif Pembongkaran Pagar Laut

Langkah pemerintah membongkar pagar laut ini telah membawa sejumlah dampak positif, baik bagi masyarakat maupun lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat yang dirasakan:

  1. Meningkatkan Akses Publik
    Pembongkaran pagar membuka kembali akses masyarakat ke pantai yang sebelumnya tertutup. Kini, warga dapat menikmati pantai untuk rekreasi, olahraga, dan aktivitas lainnya tanpa harus membayar atau meminta izin.

  2. Pemulihan Ekosistem Pesisir
    Dengan hilangnya penghalang, aliran air laut menjadi lebih lancar, yang membantu pemulihan ekosistem pesisir. Kehidupan biota laut seperti kepiting, ikan, dan mangrove kini dapat berkembang dengan lebih baik.

  3. Potensi Pariwisata
    Akses pantai yang lebih terbuka berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan. Hal ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar, seperti penyewaan perahu, kios makanan, dan penginapan.

  4. Penguatan Kesadaran Lingkungan
    Program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ruang publik dan lingkungan pesisir. Banyak warga yang kini terlibat dalam kegiatan bersih-bersih pantai dan program pelestarian mangrove.

Admintoto

Pendapat Masyarakat dan Aktivis Lingkungan

Langkah pembongkaran pagar laut ini mendapat respons positif dari masyarakat. Salah seorang warga, Siti Rahma, mengaku senang dengan adanya pembongkaran ini. “Dulu kami tidak bisa menikmati pantai karena semua tertutup pagar. Sekarang, kami bisa datang kapan saja untuk bersantai atau bermain bersama keluarga,” katanya.

Dukungan serupa juga datang dari aktivis lingkungan. Farhan Pratama, seorang aktivis yang terlibat dalam program ini, menyebut bahwa pembongkaran pagar laut adalah langkah besar untuk melindungi pesisir Tangerang dari kerusakan lebih lanjut. “Pagar-pagar ini tidak hanya menghalangi akses masyarakat, tetapi juga merusak ekosistem. Kami mendukung penuh langkah pemerintah untuk mengembalikan fungsi pantai sebagai ruang publik,” ujarnya.


Harapan ke Depan

Meski sudah mencapai 15,5 kilometer, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk menyelesaikan pembongkaran pagar laut di seluruh wilayah pesisir Tangerang. Program ini juga membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah pusat, dan pemilik properti.

Bupati Tangerang, Zaki Iskandar, berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. “Pantai adalah milik bersama, bukan milik segelintir orang. Kami ingin menunjukkan bahwa dengan kerja sama, kita bisa mengembalikan fungsi pantai sebagai ruang publik yang bermanfaat untuk semua,” katanya.


Peran Platform Digital dalam Sosialisasi Program

Dalam era digital ini, sosialisasi program pembongkaran pagar laut juga dilakukan melalui berbagai platform digital. Situs-situs seperti Dauntogel, Admintoto, dan Redmitoto turut berkontribusi dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Selain menyediakan hiburan, platform ini juga mendukung upaya pemerintah dengan menyampaikan berita-berita positif tentang program lingkungan.

Dengan memanfaatkan platform digital, pemerintah dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan mengedukasi mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan pesisir.

Redmitoto

Kesimpulan

Pembongkaran pagar laut di Tangerang adalah langkah strategis yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi pantai sebagai ruang publik dan mendukung pelestarian lingkungan. Meski menghadapi berbagai tantangan, pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan program ini hingga seluruh wilayah pesisir Tangerang bebas dari pagar-pagar penghalang.

Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan program ini dapat menjadi tonggak penting dalam upaya melindungi pesisir Indonesia untuk generasi mendatang.

Posting Komentar

0 Komentar