![]() |
Ilustrasi - Pelecehan seksual terhadap perempuan. |
Kasus Pelecehan Dokter di Garut: KemenPPPA Lakukan Penjangkauan dan Koordinasi Intensif
Garut, 16 April 2025 – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan terhadap ibu hamil di Garut, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan publik nasional. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menindaklanjuti laporan tersebut dan memberikan perlindungan terhadap korban.
Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan, Ratna Oeni Cholifah, menjelaskan bahwa saat ini KemenPPPA sedang menjalin komunikasi intensif dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Garut untuk melakukan asesmen dan penjangkauan terhadap korban.
"Korban akan dilakukan penjangkauan untuk kepentingan asesmen," ujar Ratna saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (16/4).
[Iklan Dauntogel]
🎯 Coba keberuntunganmu di Dauntogel! Platform hiburan digital terpercaya dengan bonus deposit hingga 100% untuk member baru! Nikmati cashback harian, dan jadikan waktumu lebih seru. 🔗 Main sekarang di: dauntogel.vip
Dokter Kandungan Berinisial MSF Diduga Melakukan Pelecehan Seksual
Pelaku yang diketahui berinisial MSF kini sudah tidak lagi praktik di Klinik KH, RS AQ, maupun RSUD M. Menurut informasi yang diterima oleh KemenPPPA, kasus ini sebenarnya sudah pernah mencuat beberapa bulan lalu, namun sempat mereda setelah ada kesepakatan damai antara suami korban dan pelaku.
"Beberapa bulan lalu pada 2024, (terduga) pelaku pernah ditonjok sama suami pasien, namun berakhir damai. Saat ini, karena (jumlah) korban banyak, (kasus) diangkat kembali," tambah Ratna.
[Iklan Admintoto]
🎁 Mau pengalaman hiburan digital yang aman dan menyenangkan? Yuk gabung dengan Admintoto! Dengan bonus referral hingga 20%, layanan 24/7, dan sistem keamanan mutakhir, Admintoto siap memberikan pengalaman terbaik untuk kamu! 🔗 Coba sekarang di: admintoto.site
Kronologi Kejadian: Pelecehan yang Terekam Kamera
Peristiwa ini diduga terjadi pada 20 Juni 2024, di sebuah klinik kesehatan swasta di Garut. Kasus ini kembali mencuat ke publik setelah video rekaman dari CCTV yang memperlihatkan dugaan pelecehan tersebut beredar luas di media sosial.
Video itu menunjukkan perilaku tidak pantas dari dokter terhadap pasien perempuan yang tengah melakukan pemeriksaan kehamilan. Aksi tersebut langsung memicu kemarahan publik, terutama di platform seperti X (sebelumnya Twitter) dan Instagram.
Polisi Masih Melakukan Penyelidikan
Pihak Polres Garut hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Polisi telah memanggil beberapa saksi termasuk korban dan pihak klinik. Pemeriksaan terhadap rekaman CCTV juga tengah berlangsung sebagai barang bukti utama.
[Iklan Redmitoto]
🔥 Ingin hiburan penuh bonus? Main di Redmitoto aja! Dapatkan hadiah langsung setiap kali bermain, dan nikmati bonus mingguan tanpa syarat ribet. Platform ini aman, cepat, dan menyenangkan! 🔗 Mainkan sekarang di: redmitoto.fun
Upaya KemenPPPA: Lindungi Hak dan Martabat Korban
KemenPPPA menegaskan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan korban kekerasan seksual, terutama perempuan dalam kondisi rentan seperti kehamilan. Ratna mengatakan, pihaknya tidak hanya fokus pada proses hukum, tetapi juga pada pemulihan psikologis dan sosial korban.
Asesmen awal akan digunakan untuk menentukan bentuk intervensi yang dibutuhkan oleh korban, seperti:
Bantuan psikologis
Perlindungan hukum
Rehabilitasi sosial
Kasus Ini Bisa Jadi Fenomena Gunung Es
Pengamat hukum pidana dari Universitas Padjadjaran menyatakan bahwa kasus ini bisa jadi merupakan fenomena gunung es, di mana masih banyak korban yang belum berani melapor karena malu atau takut terhadap stigma sosial.
Perlunya Reformasi Etika Profesi dan Klinik Swasta
Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap praktik tenaga kesehatan di fasilitas swasta. Pemerintah daerah dan dinas kesehatan harus mulai menerapkan:
Standar etika ketat untuk tenaga medis
Sistem pengawasan berkala terhadap praktik klinik
Sanksi administratif bagi institusi yang lalai
Masyarakat pun dihimbau untuk tidak takut melaporkan dugaan pelecehan seksual, apalagi jika pelaku adalah pihak yang memiliki posisi kuasa, seperti dokter.
Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?
Melaporkan ke dinas PPPA setempat jika mengetahui kasus serupa
Mendorong korban untuk mencari pendamping hukum
Membantu kampanye edukasi publik soal kekerasan seksual
Kesimpulan: Jangan Ada Lagi Korban Diam
Kasus ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap perempuan harus menjadi prioritas semua pihak. Dokter sebagai profesi yang seharusnya melindungi, justru menjadi pelaku pelecehan adalah bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat.
KemenPPPA, aparat penegak hukum, serta masyarakat harus bersinergi untuk memastikan keadilan ditegakkan dan korban mendapatkan pemulihan yang layak. Jangan biarkan korban kembali diam karena takut atau malu. Sudah saatnya pelaku pelecehan seksual dihukum tegas dan tidak diberi ruang untuk mengulangi perbuatannya.
0 Komentar