Asal-Usul Hubungan Dayak dan Banjar
Sejarah panjang hubungan antara suku Dayak dan Banjar di Kalimantan telah melalui berbagai dinamika. Dahulu, tidak dikenal istilah "suku Dayak" seperti yang kita kenal saat ini. Istilah ini baru muncul pada era kolonial Belanda, ketika mereka menaklukkan Kesultanan Banjar dan mengubah nama Batang Biaju Besar (Sungai Kahayan) menjadi "Groote Dajaks" (Dayak Besar) serta Batang Biaju Kecil (Sungai Kapuas) menjadi "Kleine Dajaks" (Dayak Kecil). Istilah "Dayak" kemudian dipertegas melalui Ikrar Tumbang Anoi pada tahun 1894 sebagai simbol persatuan suku-suku asli Kalimantan.
Sebelum era kolonial Belanda, masyarakat di Kalimantan hanya mengenal suku-suku seperti Biaju atau Ngaju. Keberadaan mereka erat kaitannya dengan sejarah Kesultanan Banjar, khususnya melalui Raden Antakusuma, anak Sultan Mustainbillah yang memiliki darah suku Ngaju/Biaju.
Batu Petahan: Simbol Perjanjian Sejati
Batu Petahan adalah monumen bersejarah yang mencerminkan perjanjian antara dua pihak, yakni rombongan Pangeran Adipati dan Suku Dayak Arut. Batu ini berbentuk persegi empat tak beraturan dengan tinggi sekitar 60 cm dan menjadi saksi dari perjanjian bernama "PANTI DARAH JANJI SEMAYA"—sebuah ikatan yang dikokohkan dengan darah dua orang yang mewakili masing-masing pihak. Konon, di bawah batu ini dimakamkan kedua orang tersebut sebagai bukti pengorbanan dan persaudaraan abadi antara Dayak dan Banjar.
Pangeran Adipati Antakusuma dan Perjalanannya ke Barat
Pangeran Adipati Antakusuma memutuskan untuk meninggalkan Kesultanan Banjar dan mencari tempat baru untuk mendirikan kerajaan. Dengan restu dari kedua orang tuanya, ia bersama rombongan kerajaan berlayar ke arah barat dan singgah di berbagai tempat seperti Teluk Sebangau, Pagatan Mendawai, Sampit, serta Kuala Pembuang. Perjalanan panjang ini akhirnya membawa mereka ke Desa Pandau, yang saat itu dihuni oleh masyarakat Dayak Arut di bawah kepemimpinan Demang Petinggi di Umpang.
[Iklan Admintoto] Saat menjelajahi sejarah, jangan lupa nikmati hiburan berkualitas hanya di Admintoto! Dengan sistem keamanan terbaik dan layanan pelanggan 24/7, pengalaman bermain Anda semakin nyaman dan menguntungkan. Dapatkan promo spesial bonus referral hingga 20% dan cashback menarik untuk setiap permainan Anda. Bergabung sekarang dan rasakan pengalaman bermain yang luar biasa di Admintoto!
Perjanjian "PANTI DARAH JANJI SEMAYA"
Ketika tiba di Desa Pandau, Pangeran Adipati Antakusuma diterima oleh masyarakat Dayak Arut. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ia bisa menjadi pemimpin mereka:
Raja tidak boleh memperlakukan rakyat Dayak sebagai hamba, melainkan sebagai kawan dekat dan saudara.
Rakyat tidak diharuskan menyembah sujud kepada Raja.
Harus dilakukan perjanjian sakral yang dikokohkan dengan darah manusia dari kedua belah pihak.
Pangeran Adipati menerima semua syarat tersebut. Upacara adat pun dilaksanakan, di mana dua orang—satu dari suku Dayak dan satu dari rombongan Pangeran Adipati—dikorbankan. Sebelum dikorbankan, mereka mengambil sebuah batu dan menancapkannya ke tanah sebagai saksi sepanjang masa. Batu ini kini dikenal sebagai Batu Petahan di Pandau, Kecamatan Arut Utara.
[Iklan Dauntogel] Seperti kisah perjanjian yang abadi, raih kesempatan menang besar dengan Dauntogel! Nikmati bonus deposit hingga 100% untuk member baru dan cashback harian yang menguntungkan. Jangan lewatkan promo spesial ini—bergabung sekarang dan raih keberuntungan Anda hanya di Dauntogel!
Makna dan Warisan Sejarah
Upacara adat perjanjian ini dinamai "PANTI DARAH JANJI SEMAYA", yang berarti sumpah setia yang dikokohkan dengan darah. Dalam prosesi ini, korban dari suku Dayak menghadap ke hulu sebagai simbol asal mereka, sementara korban dari pihak Pangeran Adipati menghadap ke hilir untuk melambangkan perjalanan mereka.
Perjanjian ini menjadi bukti kuatnya persaudaraan antara suku Dayak dan Banjar di Kalimantan. Seiring berjalannya waktu, hubungan ini terus berlanjut dan menjadi bagian penting dari sejarah serta identitas budaya Kalimantan.
[Iklan Redmitoto] Seperti sumpah yang kokoh, Redmitoto hadir dengan promo unggulan! Dapatkan hadiah langsung setiap kali bermain dan bonus mingguan yang menarik. Rasakan pengalaman bermain yang menguntungkan dan menyenangkan hanya di Redmitoto. Bergabung sekarang dan nikmati promo eksklusifnya!
Kesimpulan
Sejarah mencatat bahwa hubungan antara suku Dayak dan Banjar bukanlah sekadar interaksi biasa, melainkan sebuah ikatan persaudaraan yang telah terjalin selama berabad-abad. Melalui "PANTI DARAH JANJI SEMAYA", kedua belah pihak berkomitmen untuk saling menghormati dan menjaga kehormatan satu sama lain. Batu Petahan pun berdiri sebagai saksi bisu dari perjanjian ini, menjadi pengingat bagi generasi mendatang akan pentingnya persatuan dan kesetiaan.
0 Komentar