![]() |
Foto: Infografis/ GenZ Sudah Candu Akut, Tak Bisa Lepas TikTok-YouTube |
Jakarta, 13 April 2025 — Sebuah studi terkini mengguncang perhatian publik setelah mengungkap fakta mengejutkan mengenai Generasi Z (Gen Z) yang semakin sulit lepas dari jerat teknologi. Tiga dari empat orang dewasa muda di kelompok usia 18 hingga 28 tahun mengalami kesulitan fokus dalam percakapan tatap muka. Bahkan lebih mengejutkan lagi, mayoritas dari mereka mulai memainkan ponsel hanya dalam dua menit setelah obrolan dimulai.
Studi ini dilakukan oleh AXA UK sebagai bagian dari laporan tahunan Mind Health Report, dengan melibatkan lebih dari 2.000 responden. Hasil penelitian ini menyentil keras fenomena sosial saat ini, terutama berkaitan dengan gaya hidup digital, rentang perhatian, interaksi sosial, dan kesehatan mental.
Kecanduan Notifikasi dan Tekanan Sosial Digital
Sebanyak 39% dari responden mengaku memiliki "dorongan kuat" untuk memeriksa ponsel ketika sedang berbicara dengan orang lain. Notifikasi pesan instan, email, hingga dorongan scrolling media sosial menjadi gangguan utama. Ketika ponsel mereka berbunyi atau bergetar, dorongan untuk mengecek dianggap terlalu kuat untuk diabaikan.
“Notifikasi yang terus-menerus, scrolling tanpa henti, dan tekanan untuk selalu aktif membuat sistem saraf mereka terlalu terstimulasi dan memperburuk rentang perhatian,” ujar Dr. Linda Papadopoulos, psikolog dan penyiar yang juga memberikan komentar atas laporan ini.
🟣 [Iklan Redmitoto]
Main Sekali, Dapat Hadiah Langsung!Redmitoto hadir dengan program hadiah langsung setiap kali kamu bermain. Jangan lewatkan promo mingguan yang bisa bikin pengalaman hiburanmu makin seru. Yuk, bergabung sekarang dan rasakan keseruannya!
Gen Z: Terkoneksi Tapi Kesepian
Ironisnya, meskipun menjadi generasi yang paling terkoneksi sepanjang sejarah manusia, banyak anggota Gen Z merasa kesepian. Hanya 14% dari mereka yang mengalami masalah kesehatan mental berani mencari bantuan profesional. Sisanya lebih memilih berbagi dengan teman dekat (37%), pasangan (31%), atau bahkan tidak memiliki siapapun untuk diajak bicara (14%).
Studi juga menunjukkan bahwa 28% responden mengalami kecemasan serius saat jauh dari ponsel. Fenomena ini disebut sebagai “nomophobia” atau ketakutan berlebihan saat tidak membawa perangkat seluler. Tak hanya itu, 38% menganggap percakapan tatap muka membosankan, dan 63% kesulitan dalam interaksi langsung.
🟡 [Iklan Admintoto]
Hiburan Digital Aman & Nyaman 24/7!Admintoto memberikan pengalaman digital terbaik dengan antarmuka ramah pengguna, sistem keamanan tinggi, dan promo cashback menarik setiap hari! Nikmati layanan pelanggan nonstop yang siap bantu kapan saja. Coba sekarang dan dapatkan bonus spesialnya!
Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental
Laporan menunjukkan bahwa satu dari lima responden merasa kesulitan untuk tetap produktif akibat penggunaan ponsel yang berlebihan. Banyak dari mereka terjebak dalam siklus membandingkan diri sendiri di media sosial, terutama soal penampilan, gaya hidup, dan prestasi.
Sebanyak 33% responden melaporkan bahwa mereka merasa tidak percaya diri setelah melihat postingan orang lain di media sosial. Bahkan, sejumlah pasien dari Dr. Papadopoulos dilaporkan bangun di malam hari hanya untuk mengecek notifikasi.
“Kita perlu membantu anak muda membangun kebiasaan digital yang lebih sehat, bukan dengan menghilangkan ponsel sepenuhnya, tapi dengan menciptakan struktur dalam penggunaannya,” tegas Dr. Papadopoulos.
🔵 [Iklan Dauntogel]
Raih Keberuntunganmu Hari Ini di Dauntogel!Dauntogel hadir dengan bonus deposit hingga 100% untuk member baru dan cashback harian menarik. Nikmati sensasi bermain dengan sistem keamanan tinggi dan hasil yang cepat dan akurat. Ayo, mulai hari keberuntunganmu bersama Dauntogel sekarang juga!
Langkah Positif: Detoks Digital dan Kesadaran Baru
Meski banyak data mengejutkan, riset ini juga menunjukkan titik terang. Sebanyak 56% dari responden menyatakan telah melakukan "digital detox" atau istirahat dari media sosial dan ponsel sebagai bentuk pemulihan mental. Mereka mulai menyadari bahwa terlalu banyak waktu di layar justru mengganggu produktivitas dan ketenangan batin.
CEO AXA UK & Ireland, Tara Foley, menekankan pentingnya langkah kolaboratif untuk membangun ketahanan mental generasi muda.
“Hasil Mind Health Report kelima kami ini sangat mencengangkan. Kita memang sangat terkoneksi melalui layar, tapi kadang kehilangan sentuhan manusiawi. Inilah saatnya mencari keseimbangan,” tutupnya.
Kesimpulan: Waspadai Kecanduan Digital
Dari laporan tersebut, tampak jelas bahwa penggunaan teknologi secara berlebihan, terutama ponsel pintar dan media sosial, membawa konsekuensi serius terhadap fokus, hubungan sosial, dan kesehatan mental Gen Z. Meskipun teknologi menawarkan kemudahan dan kenyamanan, penting untuk menemukan batasan dan keseimbangan agar tidak terjebak dalam lingkaran tak sehat.
Tips Mengurangi Ketergantungan Digital:
-
Tetapkan waktu khusus tanpa ponsel setiap hari.
-
Matikan notifikasi dari aplikasi yang tidak penting.
-
Buat jadwal "detoks digital" setiap minggu.
-
Habiskan lebih banyak waktu untuk interaksi tatap muka.
-
Jangan membawa ponsel ke tempat tidur.
-
Cari bantuan profesional jika merasa kewalahan secara mental.
0 Komentar